Kamis, 17 Maret 2011

Sukses Berkebun Mangga Harum Manis


Mangga_harum1.JPG
Ini merupakan hamparan perkebunan mangga. Lokasinya di Desa Gerongan, Maron, Probolinggo, Jawa Timur. Daerah ini memang dikenal sebagai sentra penghasil mangga unggulan.
Di kebun ini ditanam mangga jenis harum manis dan si manalagi. Khusus untuk mangga harum manis diekspor ke Singapura, karena banyak disukai warga di negeri singa tersebut.
Salah seorang petani yang menggeluti usaha perkebunan mangga disini adalah Pak Suli Artawi. Dia telah berkebun mangga sejak tahun 1982 lalu. Saat ini kebun mangga rakyat di Probolinggo tengah memasuki awal musim panen. Sehingga setiap pohon disini sedang berbuah.
 
Panen raya mangga baru akan terjadi pada bulan Oktober mendatang. Dengan teknologi perawatan modern, pohon mangga dapat panen raya dua kali setahun. Panen kali ini merupakan panen yang kedua. Lokasi perkebunan mangga ini dari kota Probolinggo, dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Perkebunan mangga milik Pak Suli Artawi ini menempati lahan seluas 60 hektar. Awalnya, pada tahun 1982 lalu disini ditanam 1200 batang pohon mangga. Namun setelah 16 tahun berlalu, jumlah pohon mangga disini telah berkembang menjadi 14 ribu batang. Sebagian besar merupakan mangga harum manis.
 
Berkebun mangga tidak terlalu sulit. Jarak tanam antar pohon sekitar 5 kali 5 meter. Sehingga untuk satu hektar lahan dapat ditanam sebanyak 100 sampai 150 pohon mangga. Pemupukan dilakukan secara rutin agar pohon tetap subur dan menghasilkan buah yang banyak.
 
Agar berbuah lebat, pohon mangga juga diberi zat pengatur pertumbuhan buah. Pemberian zat ini dilakukan pada bulan kedua setelah musim panen. Dua bulan kemudian, pohon mangga sudah mulai berbunga. Saat pohon mangga berbunga inilah hama mulai datang. Kebanyakan berupa kupu - kupu putih yang menghisap bunga.
Untuk mengatasinya dilakukan cara tradisional, dengan menggunakan racikan pengusir hama yang terbuat dari campuran kapur barus dan cairan pewangi kamar mandi. Agar buah mangga yang dihasilkan lebih manis, tidak semua bakal buah dibiarkan tumbuh.
Hanya bakal buah yang berkualitas baik saja yang dibiarkan berkembang. Sedangkan bakal buah yang kurang baik dibuang. Dari mulai berbunga hingga panen membutuhkan waktu selama 110 hari.
 
Musim panen raya mangga di Desa Gerongan, Kecamatan Maron, Probolinggo, Jawa Timur, diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober mendatang. Namun saat ini, sebagian pohon buahnya sudah hampir matang, sehingga sudah dapat dipanen.
Setiap hari dapat dipetik 200 hingga 500 kilogram buah mangga. Saat musim panen raya, setiap dua hari sekali dapat dihasilkan sekitar 5 ton buah mangga. Pemetikan buah mangga di pohon dilakukan dengan menggunakan gunting. Sehingga buah yang telah dipetik tetap terjaga kualitasnya.
Sedangkan untuk pohon yang cukup tinggi, pemetikan buah dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang diberi jarring. Buah mangga yang dihasilkan di kebun ini dipasarkan tidak saja di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke mancanegara.
 
Buah mangga yang telah dipetik kemudian dimasukkan ke dalam keranjang pelastik. Buah didalam keranjang dikumpulkan dan dibawa dengan menggunakan mobil ke tempat penyortiran dan pengemasan. Disinilah proses penyortiran dilakukan. Buah mangga dikemas di dalam kotak karton.
 
Setiap karton berisi 10 kilogram buah mangga. Mangga harum manis ini terdiri dari dua ukuran. Untuk size A, setiap dus terdiri dari 18 hingga 20 buah mangga. Sedangkan size B, setiap dus terdiri dari 22 hingga 24 buah mangga. Untuk buah mangga tujuan ekspor ke Singapura. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan pesawat udara.
 
Mangga harum manis tujuan ekspor yang masuk kategori grade A, dengan berat buah sekitar 5 ons per buah. Dan grade B dengan berat 4,2 hingga 4,9 ons per buah. Untuk buah yang tidak masuk dalam kategori tersebut diolah menjadi produk makanan, seperti keripik mangga.
Buah mangga yang akan diolah mula - mula dikupas kulitnya. Buah mangga lalu dipotong dengan menggunakan mesin. Setelah itu, irisan buah mangga digoreng dengan menggunakan alat penggorengan vakum. Di alat ini, irisan buah mangga dipanaskan selama 45 menit dengan suhu 100 derajat celcius.
 
Kemudian irisan buah mangga dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering. Nah, kini keripik mangga telah jadi. Pengolahan dengan cara ini menghasilkan keripik yang terasa lebih renyah bila dimakan. Keripik yang telah jadi kemudian dikemas dengan menggunakan aluminium foil. Proses pengemasan dilakukan oleh para ibu - ibu.
 
Sumber : http://www.indosiar.com/news/kisi-kisi/75071/sukses-berkebun-mangga-harum-manis

DURIAN

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.[1] Namun demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.